Sifat Fisikokimia Terkait Ionisasi Obat

 

Konsep Ionisasi Obat menjelaskan bahwa obat dapat memiliki kemampuan untuk kehilangan atau mendapatkan ion. Ketika obat ionisasi, maka kemampuan obat untuk larut dalam air akan berubah, dan dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia obat, seperti stabilitas dan keaktifannya. 


Untuk pembahasan selengkapnya bisa dengan klik link video dibawah ini

Comments

  1. Bagaimana gugus asam karboksilat dari aspirin tersebut dapat terionisasi secara sempurna terhadap larutan yang terdapat didalam tubuh manusia? Apakah kondisi ph asam atau basanya aspirin tersebut mempengaruhi terhadap ionisasi tersebut?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gugus asam karboksilat pada molekul aspirin dapat terionisasi secara sempurna pada larutan yang terdapat dalam tubuh manusia. Ketika aspirin terlarut dalam air atau cairan tubuh lainnya, gugus asam karboksilat akan melepaskan ion hidrogen (H+) dan membentuk ion karboksilat negatif (COO-). Proses ini disebut dengan ionisasi atau disosiasi.

      Kondisi pH asam atau basa dari larutan tempat aspirin terlarut dapat mempengaruhi ionisasi molekul aspirin tersebut. Saat larutan bersifat asam, pH-nya rendah dan terdapat banyak ion hidrogen (H+) di dalamnya, yang dapat bereaksi dengan ion karboksilat negatif (COO-) dari aspirin dan membentuk kembali molekul aspirin yang tidak terionisasi. Sebaliknya, saat larutan bersifat basa, pH-nya tinggi dan terdapat banyak ion hidroksida (OH-) di dalamnya, yang dapat mengambil ion hidrogen (H+) dari molekul aspirin dan membentuk ion karboksilat negatif (COO-) yang lebih banyak.

      Dalam tubuh manusia, pH darah biasanya berkisar antara 7,35-7,45, yang bersifat sedikit basa. Oleh karena itu, aspirin akan lebih banyak terionisasi dalam darah manusia daripada dalam larutan asam. Namun, keberadaan ionisasi atau tidaknya aspirin pada tubuh juga dipengaruhi oleh struktur kimia tubuh, terutama konsentrasi ion hidrogen (H+) dan ion karboksilat negatif (COO-) di dalam sel-sel tubuh.

      Delete
  2. Mengapa obat sartan tersebut mengandung fragmen terionisasi yang berbeda seperti fungsi asam (gugus karboksi dan tetrazola) atau gugus heterosiklik dasar (1H-imidazol, 4,5-dihidro-5-okso-1H-imidazol, dan 1H-cincin benzimidazol). Apa akibat yang ditimbulkan tersebut terhadap ionisasi obat sartan tersebut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Obat sartan adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi. Obat sartan mengandung fragmen terionisasi yang berbeda seperti fungsi asam (gugus karboksi dan tetrazola) atau gugus heterosiklik dasar (1H-imidazol, 4,5-dihidro-5-okso-1H-imidazol, dan 1H-cincin benzimidazol) karena struktur kimia obat sartan dirancang untuk dapat berinteraksi dengan reseptor angiotensin II (AT2) pada tubuh.

      Ketika obat sartan masuk ke dalam tubuh, fragmen terionisasi tersebut dapat mempengaruhi ionisasi obat sartan. Ionisasi adalah proses di mana suatu zat atau molekul kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron, sehingga membentuk ion positif atau ion negatif. Ionisasi obat sartan ini akan mempengaruhi stabilitas, kelarutan, dan kemampuan obat sartan untuk berinteraksi dengan reseptor AT2 pada tubuh.

      Delete

Post a Comment